<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d809219694961130086\x26blogName\x3dEksposis+Online\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://eksposisonline.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://eksposisonline.blogspot.com/\x26vt\x3d-966019349078732318', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Eksposis Online

Majalah Siswa SMPN 2 Ngimbang

Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru 2014/2015

Diposkan oleh : Suhari | Minggu, 22 Juni 2014 |




Klik gambar untuk memperbesar!

Label: , ,

Diklat Kurikulum K13 di SMP Negeri 2 Lamongan

Diposkan oleh : Suhari | |
     Selama 5 hari (tanggal 16-20 Juni 2014) kami yang tergabung dalam peserta Diklat Pelatihan Kurikulum 2013 ditempa di SMP Negeri 2 Lamongan. Pada gelombang ke-2 ini guru-guru dari SMP Negeri 2 Ngimbang yang mewakili adalah Drs. Kuat Mudiono, M.M, Siti Asma, S.Pd, Dra. Dwi Medawati, Wulyani, S.Pd, Dra. Umi Nurhayati dan Suhari, S.Pd. Kami berenam selama 5 hari ditempa dengan penerapan kurikulum 2013 yang serentak akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2014-2015. Meskipun demikian sudah ada beberapa SMP yang sengaja ditunjuk khusus oleh Diknas Kab. Lamongan untuk melakukan uji coba kurikulum ini. Jadi pada tahun pelajaran 2013-2014, sekolah-sekolah tersebut sudah melaksanakan kurikulum 2013 yang kami pelajari saat ini.
     Banyak pengalaman baru yang kami dapatkan dari pelatihan selama 5 hari ini, diantaranya adalah:
  1. Negara Indonesia yang dalam hal ini diwakili kementerian pendidikan dan kebudayaan selalu berupaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah. Dan kali ini menelurkan sebuah kurikulum baru yang disebut kurikulum 2013, yang pada saatnya nanti dapat menjawab permasalahan bangsa terkait dengan kebobrokan moral generasi yang akan datang.
  2. Suatu kurikulum yang diharapkan akan mampu untuk memberikan keleluasaan peserta didik dalam belajar dan berekspresi dan tentu saja tetap mengedepankan sikap dan nilai-nilai luhur bangsa indonesia.
  3. Perlunya kepedulian guru demi menyukseskan kurikulum 2013 ini. Meskipun demikian banyak guru yang pesimis bisa menerapkan kurikulum 2013 di sekolahnya, yang notabene adalah sekolah dengan input siswa yang bisa dibilang susah untuk diajak berpikir kreatif, disamping itu perlu pendampingan yang ekstra dari guru untuk membantu siswa dalam belajar dan mengeksplorasi bakat dan kemampuannya.
     Ada sebuah penggalan kata mutiara dari Syaidina Ali RA, "Ajarilah anakmu sesuai dengan jamannya bukan jamanmu". Ketika jaman bergulir dan peradaban terus mengalami perubahan, banyak tatanan dan metode pengajaran yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan jaman. Maka perlu kepedulian kita (baca: para guru) untuk memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran kita kepada bangsa dan negara, dengan melakukan suatu proses pembelajaran yang mengacu pada pembentukan mindset dan karakter siswa. Banyak fasilitas dan hak-hak dari guru yang terkadang bisa dinilai lebih dari profesi lainnya, maka sudah seyogyanya kita berjuang untuk negara dengan pena dan integritas yang tinggi dengan memajukan bangsa dan negara.
     Perlu usaha keras dari masing-masing warga negara Indonesia, apapun profesinya untuk membangun bangsa dan negara. Tengoklah bangsa Jepang, saat mereka hancur pada saat bom atom menghanguskan bangsa jepang, mulai saat itu kita merdeka dan start untuk membangun negara. Jika saat itu dijadikan acuan dalam membangun bangsa dan hari ini adalah wujud dan prestasi, kenapa prestasi bangsa jepang yang waktu itu hancur jauh meninggalkan kita? Jawabannya adalah di kita. Apa yang sudah anda berikan kepada bangsa dan negara? Jangan berpikir 'Negara sudah ngasih saya apa?'. Renungan buat kita bersama, semoga bermanfaat.

Label: , ,

Pengumuman UNAS 2014

Diposkan oleh : Suhari | Jumat, 13 Juni 2014 |
Klik gambar untuk memperbesar!

Klik gambar untuk memperbesar!

Klik gambar untuk memperbesar!

Klik gambar untuk memperbesar!

Klik gambar untuk memperbesar!

Klik gambar untuk memperbesar!


Klik gambar untuk memperbesar!

Label: , , ,

Wisuda 2014 ala YKS

Diposkan oleh : Suhari | Minggu, 08 Juni 2014 |
   
     Demam YKS (Yuk Keep Smile) sudah membahana dimana-mana. Orang tua, anak muda, bahkan anak-anak bisa joget koplo ala YKS di desa-desa. Di SMP Negeri 2 Ngimbang pun merasakan hal sama. Pada Kamis, (baca: Malam Jumat Legi) 5 Juni 2014 kemarin telah digelar wisuda bagi siswa kelas IX yang menyerupai tontonan televisi yang dipandu Deny Cagur di layar kaca kita. Hampir semua siswa kelas IX mengikuti wisuda yang dikemas ala YKS (baca: Yuk Keep Smile) di TRANSTV. Meskipun dikemas ala YKS, namun di banner tertulis 'Yuk Kita Selalu Senyum' untuk menghindari plagiatisme pada acara yang sebenarnya. Meskipun ada beberapa pertentangan dengan kemasan ala YKS ini, tetapi kegiatan ini tetap berlangsung. 'Kegiatan Wisuda adalah sesuatu yang formal dan bisa dikatakan sakral, karena kita melepas siswa untuk jenjang selanjutnya, tetapi kenapa dikemas cengengesan?' Ujar Pak Noto di sela-sela rapat persiapan wisuda yang digelar seminggu sebelum pelaksanaan. Namun secara umum selama kegiatan wisuda ini adalah kombinasi dari wisuda pada umumnya dan wisuda ala YKS.
   Acara pada wisuda kali ini tersusun 5 segmen, bukan seperti susunan acara klasik (baca : Pra Acara, Inti, dan Pembukaan) seperti pada acara wisuda yang dilaksanakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Diantara segmen-segmen tersebut adalah : Kirab Pembuka, Sambutan Siswa, Tari dan Lagu, Sambutan dan Wisuda, dan Games dan Doorprize. Dan sesuai dari segmen-segmen tersebut, tentu saja segmen terakhir (Games dan Doorprize) lah yang paling mendapatkan perhatian dan atensi dari para penonton. Sebanyak 25 macam hadiah eksklusif yang sengaja dipersiapkan panitia untuk memeriahkan acara ini. Mulai dari wali murid, wisudawan, bahkan guru pun mendapatkan hadiah ini.
     Beberapa koreksi membangun untuk Wisuda 2014 kali ini adalah:
  1. Gladi bersih mutlak diperlukan. Hal ini sangat perlu, mengingat banyaknya kegiatan dan acara yang terbagi atas beberapa segmen. Dan tim kreatif perlu untuk mem-fix-kan acara yang akan digelar dengan gladi bersih, sehingga kesalahan-kesalahan diatas panggung bisa diminimalisir.
  2. Inkonsistensi dalam format pengupahan panitia perlu dikaji ulang. Ada kegiatan yang dilabeli ikhlas beramal dan ada kegiatan yang diberi label berupah. Pada wisuda tahun 2013 yang diketuai Drs. Ichtiyar Budi Basuki diberi label ikhlas beramal, dengan dalih kegiatan ini dikerjakan banyak orang dan tidak memerlukan banyak tenaga dan pikiran. Tapi untuk tahun 2014 masuk kegiatan dengan label berupah. Hal ini bisa berdampak negatif yakni terbentuknya wacana siapa yang jadi ketua pelaksana berhak menentukan label untuk kegiatannya. Dikawatirkan untuk selanjutnya ada label baru, yakni  ada kegiatan basah dan ada kegiatan kering, yang ujung-ujungnya bisa memudarkan semangat dari panita yang melaksanakan.
  3. Untuk siswa putra memakai kemeja putih dengan celana hitam. Mungkin bila dilihat sudah bagus, tetapi kalau yang melihat kostum tersebut sudah pernah melihat kostum tahun 2013 maka hal ini bisa disebut penurunan. Tetapi sikap dan ketertiban siswa putra dalam menyukseskan wisuda tahun ini mendapatkan acungan jempol dari berbagai pihak. Betapa tidak, 90% dari mereka memakai sepatu pantofel yang tidak biasa mereka pakai. Tetapi mereka dengan serempak memakainya dan jarang terlihat wisudawan putra yang meninggalkan lokasi sebelum prosesi wisuda ini berakhir.
     Apapun itu kemasannya, esensi dari wisuda tetapkan poin utama kita. Sesuai dengan tema kali ini ''Every End is a New Beginning', Setiap akhir adalah awal yang baru. Setelah diwisuda, diharapkan siswa-siswi kelas IX tidak berhenti untuk belajar formal, karena wajib belajar adalah 12 tahun. Sehingga diharapkan mereka terus menimba ilmu untuk masa depan mereka. Sesuai dengan pesan Kepala SMP Negeri 2 Ngimbang dalam sambutannya "Ijazah SMP sekarang nggak payu untuk mencari kerja, maka kami mengharapkan... Anak-anakku untuk melanjutkan belajarnya. Jangan berhenti sampai disini, karena kalian lah yang akan menjadi generasi penerus bangsa, yang akan menggantikan kami semua". 

Label: , ,