Eksposis Online: Ujian Praktik: Seni Budaya Kelas IX

Ujian Praktik: Seni Budaya Kelas IX

     Ujian praktik yang dilaksanakan di SMPN 2 Ngimbang dimulai pada Selasa, 11 Maret 2014. Ujian yang dimulai dengan materi Penjaskes dan PAI ini menunai banyak pertanyaan di kalangan guru. Betapa tidak, waktu yang begitu mendadak dan tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu membuat para guru kurang persiapan dalam pelaksanaannya. "Kami juga kurang mengetahui pasti masalah hal itu, ada himbauan tanggal 1 April 2014 nilai ujian praktik harus terkumpul memaksa kami mengumumkan jadwal ujian praktik kali lewat lisan saja, mengenai jadwal akan kami susulkan" Ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Ngimbang, Bapak Agus Prayitno dalam membuka rapat 'dadakan' pada Rabu siang itu.
     Saking mendadaknya dipilih beberapa materi pelajaran yang sekiranya tanpa ada persiapan (red. alat, bahan praktikum) maka dipilihlah Pelajaran Penjasorkes dan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang notabene hanya membutuhkan sarung dan kaos olah raga dalam pelaksanaannya, berbeda dengan ujia praktik mata pelajaran ilmu pengetahuan alam ataupun tata boga. "Oke, karena sekarang gawat darurat maka perlu sikap cepat dan tegas, kita pilih pelajaran yang tidak butuh banyak persiapan, kalau saya Penjaskes siap" Ujar Pak Budi selaku guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang didapuk menemani Pak Amin dalam melaksanakan ujian praktik Penjaskes.
     Serangkaian ujian praktikpun dilaksanakan di SMPN 2 Ngimbang, meskipun terkesan darurat bisa dipbilang kegiatan ini cukup berhasil. Hal ini dibuktikan dengan penutupan kegiatan ujian praktik yang dipimpin oleh Bu Titik Luhur Hariyati dalam pergelaran seninya. Kegiatan ujian praktik satu-satunya yang cukup menelan dana agak banyak ini mengambil dana taktis dari tabungan siswa kelas IX yang menjadi uang dingin yang bisa dimanfaatkana sewaktu-waktu. Dan meskipun tidak 100% siswa kelas IX naik ke atas panggung bisa dikatakan ujian praktik seni budaya ini berhasil. Banyak lakon yang dimainkan dari siswa kelas IX yang menarik dan menghibur para penonton. Walhasil, salah satu cerita drama terbaik karya siswa ini akan dipilih sebagai aset SMP untuk dimasukkan bank naskah drama yang berkualitas dan akan dipamerkan di tingkat kabupaten.
     Bila ditarik benang merah dari mendadaknya kegiatan ini adalah kurangnya persiapan dari pihak-pihak penyelenggaran agenda kegiatan pendidikan di tingkat kabupaten. Serangkaian kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun dengan kalender akademik yang ada seyogyanya bisa dilaksanakan dengan tertib dan efisien dengan mengacu pada kalender akademik yang sudah ada. Hal ini merupi.akan PR bagi tim pengembang kebijaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah kabupaten lamongan yang sudah melaksanakan workshop di Bandung selama beberapa hari. Dan semoga di tahun yang akan datang hal ini tidak terjadi lagi.