<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d809219694961130086\x26blogName\x3dEksposis+Online\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://eksposisonline.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://eksposisonline.blogspot.com/\x26vt\x3d-966019349078732318', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Eksposis Online

Majalah Siswa SMPN 2 Ngimbang

LKIR: Masih Belum Maksimal

     Tanggal 3 Oktober kemarin adalah deadline pengumpulan naskah LKIR yang dilombakan di kabupaten Lamongan. Tiap sekolah wajib mengirimkan 2 bendel naskah asli dan fotokopi yang dialamatkan ke Dikmenumjur Dinas Kab. Lamongan. Dan keikutsertaan SMPN 2 Ngimbang pada tahun ini masih belum maksimal. Beberapa faktor penyebabnya adalah:
  • Kurangnya perhatian dalam proses pendampingan kepada siswa dalam pembuatan LKIR. Sehingga terkadang tak ada karya yang dihasilkan selama satu tahun. Dan tentu saja hal ini akan membuat panik sekolah, ketika surat pemberitahuan dari Lamongan datang untuk meminta mengirimkan naskah. Dan anehnya ini adalah kejadian berulang dari tahun ke tahun.
  • LKIR sebagai salah satu ekstrakurikuler di SMPN 2 Ngimbang memerlukan manajemen yang efektif dan efesien, sehingga dalam setahun minimal 1 atau 2 judul sudah siap untuk dikirimkan ke Lamongan.
  • LKIR adalah salah satu ekstrakurikuler yang berkaitan dengan ide orisinal siswa dan ketekunan (red: ke-istiqomah-an) guru dan siswa dalam mengerjakan kegiatan penelitian.
  • Proses yang lama, waktu yang tidak cukup satu minggu dan butuh pemikiran yang idealis, membuat guru-guru berpikir dua kali untuk menjadi pembina yang membimbing siswa dalam membuat karya ilmiah remaja.
  • Metode kajian sosial ataupun kajian pustaka dari beberapa buku lebih menjadi solusi pamungkas daripada berpusing-pusing dengan beberapa praktik dan penelitian yang kerap gagal dan tidak mengarah ke hasil yang diharapkan.
     Mungkin itu adalah beberapa tinjauan salah seorang guru pembina LKIR di SMPN 2 Ngimbang selama ini, yang bisa kita jadikan renungan bersama. Dan butuh solusi aplikatif dan cerdas untuk memutus rantai kurang maksimal pengerjaan LKIR ini dari tahun ke tahun. Semoga Alloh senantiasa menunjukkan kita jalan yang lurus. Amin.

Label: , ,

| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »

»

Posting Komentar